Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Teks Eksplanasi
Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Teks Eksplanasi
2. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
- Ilmiah : Teks Eksplanasi bersifat ilmiah karena menjelaskan teori dari sebuah ilmu/keilmuan.
- Fakta : Isi teks Eksplanasi adalah sebuah fakta yang telah berhasil di teliti oleh para ilmuwan sehingga menjadi sebuah teori dan praktik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
- Sebab & Akibat : Menjelaskan tentang sebab dan akibat dari proses sebuah fenomena alam atau sosial.
- Sistematis : Teks Eksplanasi menjelaskan tentang proses sehingga sebab dan akibatnya harus berurutan.
- General : Fenomena alam atau sosial yang terjadi merupakan hal yang general atau umum terjadi di masyarakat.
- Dalam bentuk tulisan/lisan : Teks Eksplanasi bersifat penjelasan yang harus di jelaskan kepada masyarakat umum dengan teknik lisan maupun tulisan.
![]() |
Sumber : blogruangguru |
3. Struktur teks Eksplanasi
- Eksplanasi Pernyataan umum: berisikan pernyataan umum mengenai/tentang topik yang akan dijelaskan pada proses proses terjadinya/proses keberadaan.
- Urutan sebab akibat: berisi penjelasan mengenai proses terjadinya fenomena yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal sampai akhir.
- Interpretasi: berisi kesimpulan dari topik yang telah dijelaskan.
4. Contoh :
Pernyataan Umum :
Gempa bumi merupakan getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran atau pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar permukaan bumi.
Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah yang berada dekat gunung berapi atau gunung yang masih aktif dan di daerah yang dikelilingi lautan yang sangat luas.
Deretan Penjelasan Sebab Akibat :
Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang sangat besar bagi lingkungan sekitarnya.
Getaran gempa bumi yang sangat besar dan merambat ke segala arah sehingga dapat meratakan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkkan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.
Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi lunak sehinggal mengalami pergeseran atau pergerakan. Teori “Tektonik Plate” menjelaskan bahwa bumi kita ini terdiri dari beberapa lapisan buatan.
Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung dilapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lain.
Itulah yang menyebabkan mengapa gempa bumi dapat terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi dikarenakan adanya letusan gunung berapi yang sangat besar. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.
Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi ditempat-tempat tertentu saja, seperti pada perbatasan plat Pacifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyak terdapat gunung berapi.
Sumber : dosenpendidikan
hmmmmm..... gaskiunnnn
BalasHapus