Puisi Sajak Dari Tepian Oleh Salsa Biil
Minggu, 12 April 2020
Tulis Komentar
Oleh Salsa Biil Zulfa
Dengan
jantung terbelah kucoba memahami, engkau tak
Pernak
suka pada sajak-sajakku.
“hamba
rimba gelap penuh angin atau sepusar gelombang yang
Terbengkalai!”
Kemudian
kususun lagi cinta itu.
Dalam
helai-helai rambut yang kau tinggalkan.
Atau
pada kata-kataku yang menumpuk dan membusuk kulihat
Kau
bergegas melipat jemari,
Agar
tak terlihat melambai meski kutahu ada keping di matamu
Seakan
ingin menjemput segala
Yang
tertinggak sepanjang kota kecil kita bekasi dan malam.
Lulung
bansi, kesepin yang lengkap baris-baris itu
Berdegungang.
Memburu
jejak-jejak, rel demi rel selembah kesunyian, serupa
Tato
kupu-kupu di dada
Kananmu
yang belum pernah adil
Berpalinglah!
Aku akan menulisnya dengan bibir gemetar
Hingga
menjadi sajak paling indah
Yang
akan menidurkanmu di gundah mala-malam Jakarta
Aku
tahu, sajak-sajakku hanya datang untuk memisaumu seperti
Jarak
Serupa
waktu berdentang-dentang segema nasib yang kuncup
Hingga
engkau senantiasa
Membakar
setiap yang pernah ada menguburnya bersama subub
Yang
lamban
Tapi
yakinlah, dari tepian kecil ini, aku tak akan pernah lelah!
Belum ada Komentar untuk "Puisi Sajak Dari Tepian Oleh Salsa Biil"
Posting Komentar